Senin, 31 Desember 2012

Resolusi Tahun Baru 2013

Hanya sekedar pengingat untuk tahun depan seandainya saya lupa apa saja resolusi saya untuk tahun 2013 yang saat saya menulis ini hanya tinggal menunggu beberapa jam lagi :
  1. Berhenti kerja dan cari kerjaan baru yang waktunya lebih longgar untuk bisa melakukan hobby dan kesenangan pribadi, misal baca buku, nonton DVD, nulis sesuatu (update blog, bikin review, menulis fiksi)
  2. Bisa bikin gif image (langkah 1, download dulu semua aplikasinya lalu baca tutorialnya)
  3. Jalan-jalan ke Lombok atau Belitung #Travel Planning 2013
  4. Jalani pola hidup sehat (olahraga, makan secukupnya, dan tidak tidur malam-malam). 
  5. Starting a new relationship.
  6. Tame my inner demon (maksudnya semua hal-hal negatif pada diri kita, misal attitude, emosi, kebiasaan, dan lain-lain).
Saya tidak akan memasukkan  menyelesaikan macam daftar  bacaan yang menumpuk, karena itu merupakan PR. Walaupun tampaknya tahun depan akan sama seperti sekarang dan tahun-tahun sebelumnya :D

Selasa, 25 Desember 2012

Review Film Animasi



Tahun 2012 ini tidak terlalu banyak film animasi yang saya saksikan, hanya ada empat judul film.
Pertama sekitar bulan Juni 2012, saya nonton Brave film animasi buatan DisneyPixar, lalu sekitar bulan Oktober, saat orang lagi ramai-ramainya nonton Breaking Dawn part 2 pada pekan pertama penayangan film tersebut, saya nonton Wreck-It Ralph film animasi besutan Disney dan sekitar pertengahan November, saya nonton Hotel Transylvania film animasi dari Sony Pictures dan terakhir film animasi yang saya saksikan adalah Rise of The Guardian dari DreamWorks.

Dari keempat film animasi tersebut, saya rasa cuma Wreck-it Ralph yang ceritanya paling mature dan cukup complicated dibanding ketiga film animasi lainnya juga satu-satunya film animasi yang bisa bikin saya ikut merasa sedih. Dan sepertinya Disney mulai memakai penceritaan ala Pixar, dimana villain bukanlah sumber kejahatan utama di film animasinya. Justru sumber masalah umumnya datang dari para tokoh utama dan keadaan sekitar mereka dan villain hanya sekedar penambah emosi atau masalah.

Wreck-It Ralph bercerita mengenai karaker-karakter games arcade, sejenis games yang biasanya ada di tempat ding-dong. Tokoh utama di WIR adalah Ralph, villain utama dari game Fix-It Felix. Dan ternyata meskipun berperan sebagai villain, ternyata Ralph ngga selamanya mau jadi penjahat, dia juga ingin menjadi Hero, disukai dan dihormati oleh para karakter games lain. Dari awal pembuka cerita saja, kita sudah simpati dengan tokoh Ralph, ternyata perannya sebagai villain membuatnya tidak disukai oleh karakter lain dan Ralph seolah terbuang. Ralph tidak pernah merasakan kenyamanan tinggal dalam sebuah rumah seperti tokoh Heronya Felix, dia hanya tinggal di tempat sampah dan cenderung diabaikan oleh karakter lain, dan saat perayaan ulang tahun game Arcade tersebut semua karakter diundang kecuali Ralph. Sampai akhirnya Ralph bertekad bahwa dia bosan menjadi penjahat terus-terusan dan ingin menjadi Hero dengan mengambil sebuah medali.

Selain Ralph, karakter pendukung lain juga bagus, karena Disney bahkan memberi pengembangan karakter pada tokoh-tokoh pembantu, misalnya Felix dengan kehadiran Calhoun dan tentu saja Vanellope. Selain itu penjahatnya juga tidak terduga, dengan kata lain, film WIR berhasil menampilkan cerita yang tidak biasa dengan pengkarakteran yang tidak biasa. Selain itu, karena ini cerita mengenai para karakter games arcade, Disney memanjakan para fans yang kangen akan tokoh-tokoh games arcade terkenal sebab ada banyak bermunculan  karakter-karakter dari franchise games populer, macam Street Fighter, Sonic, Mr Pacman, dll yang menjadi cameo di cerita WIR. Saya mempunyai feeling kalau film ini akan menjadi The Next Toy Story mengingat filmnya sudah dikonfirmasi akan ada sekuel.

Sedangkan film Brave mengambil tema hubungan orang tua dan anak atau lebih tepatnya ibu dan putrinya. Kisahnya mengambil setting Skotlandia di era Highland. Tokoh utamanya bernama Merida, putri dari Raja Fergus, pemimpin klan Dunbroch. Saat Merida sudah dewasa, demi kebesaran kerajaan klan Dunbroch, Merida akan dijodohkan dengan pangeran dari salah satu aliansi kerajaan ayahnya.Tentu saja sebagai remaja berjiwa bebas yang tidak suka dirinya diatur, Merida tidak menyukai rencana tersebut, sedangkan ibunya yang sangat ingin Merida menjadi seorang putri atau Lady sudah mempersiapkan Merida dengan berbagai macam pelajaran dan tata krama yang harus dilakukan wanita pada saat itu.

Merida berusaha mencegah perjodohan terjadi mulai dengan kompetisi panahan karena Merida sangat terampil menggunakan busur dan panah, dan ternyata ketiga pangeran yang mengikuti kompetisi tidak ada satu pun yang dapat mengalahkan Merida, sehingga menimbulkan kemarahan para Raja atau ayah dari para pangeran tersebut, hal ini membuat ibu Merida, yaitu Elinor gusar dan sangat marah, dalam pertengkarannya dengan Merida, sang ibu membuang benda kesayangan Merida yaitu busurnya yang membuat Merida sangat sedih dan marah hingga akhirnya dia pergi ke hutan dan di hutan dia bertemu dengan seorang penyihir.

Merida meminta si penyihir agar menyihir pikiran ibunya agar bisa berubah mengenai perjodohan tersebut, dan si penyihir pun membuatkan sebuah sihir dalam bentuk kue yang telah dimantrai, di mana kue ini nanti harus diberikan pada ibunya. Merida pun melakukannnya dan ternyata, sihir tersebut memang bisa membuat orang berubah, namun bukan pikiran yang berubah melainkan fisik dan fisik Elinor berubah menjadi seekor beruang hitam dan fatalnya Merida harus cepat-cepat melakukan sesuatu untuk mematahkan sihir tersebut kalau tidak maka sang ibu akan menjadi beruang selama-lamanya.

Menonton film ini kadang kita berpikir, bahwa hubungan Elinor-Merida mungkin sering kita alami dalam kehidupan nyata yaitu saat orang tua dan kita sering berselisih paham karena perbedaan pendapat. Orang tua menginginkan kita untuk seperti X, bahkan mengatur cita-cita kita, dan lain-lain dengan alasan semua demi kebaikan anak, sementara anak menganggap orang tua otoriter karena selalu memaksakan kehendak.  Ada kalanya sifat keras kepala Merida bikin saya jengkel, terutama saat dia membuat kesepakatan dengan si penyihir untuk mengubah ibunya, kok bisa-bisanya sih Merida ingin menyihir ibunya sendiri, namun tindakan Merida bisa dipahami mengingat dia sendiri tidak tau apa yang dia lakukan dan satu-satunya hal yang diinginkan Merida adalah kebebasan untuk bertindak atas takdirnya sendiri.

Hotel Transylvania bagi saya hanya sekedar oke. Film ini cocok sebagai tontonan untuk film keluarga di hari Hallowen. Hotel Transylvania berkisah mengenai vampire bernama Dracula yang berperan sebagai orang tua tunggal dari Mavis, anak perempuan semata wayangnya. Istri Dracula terbunuh akibat ulah manusia yang mengira mereka adalah monster berbahaya. Sejak saat itu Dracula memutuskan untuk tinggal di suatu tempat yang aman dan jauh dari manusia agar putrinya bisa tumbuh besar dengan aman, maka dia pun membangun rumah yang juga adalah sebuah hotel yang juga dimaksudkan agar para monster dapat singgah untuk berlibur tanpa takut diusik kehadiran manusia.

Film HT mengusung tema standar, mengenai ayah yang tidak siap untuk melihat putrinya tumbuh dewasa, jatuh cinta, menikah dan akhirnya pergi meninggalkan dirinya. Dracula di film HT ini sangat manis dan baik hati  alih-alih menakuti manusia, Dracula justru takut dengan kehadiran manusia :D
Karena itu boleh dibilang betapa Dracula sangat panik saat tau ada seorang manusia yaitu backpacker bernama Jonathan yang berhasil menemukan hotelnya dan ini diperparah ketika mengetahui bahwa Mavis, anaknya ternyata menyukai dan jatuh cinta dengan pemuda tersebut.

Sayangnya saya merasa karakter-karakter di HT cenderung datar dan one dimensional, macam Dracula, Mavis maupun Jonathan, dan justru karakter yang saya kurang suka kok manusianya yah? Saya kurang suka sama karakter Jonathan yang menurut saya cenderung annoying, berisik dan juga party lover mugnkin karena dia masih muda dan berjiawa bebas :D

Terakhir film animasi yang saya saksikan adalah Rise of The Guardian atau selanjutnya akan saya singkat ROTG. Bila HT mengingatkan kita akan nuansa Hallowen maka ROTG adalah film yang sangat bernuansa Natal, mulai dari tokoh North yang lebih dikenal sebagai Sinterklas, lalu tema musim dingin dalam film yang juga merupakan bagian dari tokoh utama film ini yaitu Jack Frost. Selain itu ada karakter Bunny si kelinci Paskah dan Tooth alias si Peri Gigi juga Sandy si manusia pasir. Mungkin cuma tokoh Sandy yang kita tidak kenal.

Tema di ROTG mengenai kepercayaan akan roh-roh atau disini sebutannya Guardian dari pelindung akan mimpi & imajinasi anak-anak, mungkin rada rumit penjelasan saya, intinya banyak anak yang percaya akan Sinterklas saat Natal, Peri Gigi yang akan menukar gigi mereka dengan uang bagi setiap anak yang giginya copot dan menaruhnya di bawah bantal juga kelinci Paskah yang suka menaruh telur-telur saat perayaan Paskah. Dan tugas para Guardian ini adalah menjaga anak-anak agar tetap percaya dengan impian, imajinasi dan harapan mereka (eh kok mirip sama tagline blog geje yah). Hanya saja tugas para Guardian tersebut mendapat hambatan dari Pitch, roh jahat yang suka menebar mimpi buruk untuk anak-anak.

ROTG sendiri lebih mengisahkan mengenai karakter Jack Frost, mengenai asal usul dan masa lalunya juga apa yang membuatnya dipilih sebagai salah satu Guardian pelindung imajinasi, mimpi dan harapan anak-anak.  Jadi bokleh dibilang ROTG ini mungkin cocok dapat judul ROTG : The Legend of Jack Fros. Cerita dalam Jack Frost sendiri sangat linear, tidak ada twist dan kejutan sehingga boleh dibilang film ini murni ditujukan untuk anak-anak sebagai film Natal mereka. Satu hal yang saya suka ada Voice Actors dalam ROTG sangat klik dengan para karakter dalam film ini. Chris Pine sukses membawa suaranya yang tampan untuk menjadi pesona dalam diri Jack Frost, saya tidak heran kalau dibanding beberapa karakter film animasi yang sudah tampil terlebih dahulu, Jack Frost  tampaknya akan menjadi yang paling populer dan punya banyak fans.

~Aryn~

Jumat, 21 Desember 2012

Fangirl

Saya sudah lama sering mendengar istilah fangirl tapi tidak benar-benar mengerti apa itu fangirl, saya sempat mengira kalau fangirl sama dengan fans perempuan yang mengidolakan sesuatu. Perkiraan saya ada benarnya tapi pengertian fangirl untuk saat ini jauh lebih luas.

Menurut urban dictionary fangirl adalah fans perempuan yang mengidolakan seseorang atau sesuatu dan terkadang tingkat mengidolakan ini bisa sampai menjadi obsesi. Seseorang yang diidolakan fangirl biasanya berupa bintang idola macam selebrity, penyanyi, anggota boyband atau girlband, sutradara film dan siapa saja. Kalau sesuatu berarti seorang perempuan yang mengidolakan sesuatu misal film, anime, acara TV, video games dan lain-lain.

Fangirl juga sering mengidolakan karakter-karakter fiksi dalam suatu cerita, apakah itu novel, film, komik, anime, acara TV, maupun video game. Dan kadang mereka membentuk fandom besama para fangirl lain yang memiliki minat yang sama, misal membuat komunitas macam fanfic, yang biasanya perluasan dari cerita canon maupun fanfic yang ceritanya non canon, lalu ada isitilah shipping OTP (one true pairing) yang memasangkan antara 1 karaker dengan karakter lain, fangirl biasa berada dalam blog atau forum untuk membicarakan shipping mereka,  membaca atau menulis fanfic, membuat ilustrasi (fanart) mengenai karakter atau shipping favorit mereka.

Oke, jadi intinya post saya kali ini tentang apa? definisi fangirlkah? definisi hanya sebagai perkenalan, intinya saya ingin membahas masalah yang sering menjadi momok bahkan dikalangan fangirl sendiri. Momok itu adalah fanatik dan obsesi yang terlalu berlebihan.

Seorang fangirl yang terobsesi bisa menjadi sangat fanatik dan akan melakukan apa saja untuk menarik perhatian idola mereka. Selain mengoleksi merchandise, membuat altar pemujaan, mereka bahkan menjadi bisa menjadi penguntit sang idola. Dengan kata lain fangirl jenis ini adalah gila atau idiot. Fangirl jenis ini juga berbahaya karena mereka bisa menyerang orang lain yang dianggap saingan mereka.  Ini juga masih penjelasan dari urban dictionary.

Berhubung saya ngga benar-benar punya idola, saya ngga perlu merasa takut bakal jadi ancaman sama fangirl gila yang terlalu memuja idolanya. Saya sendiri ingin sedikit membahas mengenai fangirl atas karakter fiksi. Baru-baru ini saya mulai aktif menjadi fangirl dari suatu fandom game. Saya bahkan menjadi fans dari suatu karakter, karena karakter itu unik dan tangguh, tipe karakter yang menginspirasi saya. Selain itu saya juga mulai mengerti dan memahami maksud dari shipping.

Nah, saya juga jadi mulai memahami kenapa orang bisa suka shipping karakter, itu ibaratnya seperti baca novel romance. Hanya saja tokoh-tokohnya sesuai dengan yang kita kehendaki dan dari shipping inilah banyak lahir fanfic. Banyak yang dari shipping itu bukanlah cerita canon, namun inilah asyiknya fanfic, yaitu mengembangkan imajinasi kita ke tingkat yang lebih dalam dan luas. Interaksi karakter A dan karakter B yang terbatas dalam sebuah cerita film, novel, serial TV, games, dan lain-lain, bisa kita kembangkan dalam fanfic.


Tapi di mana ada fans maka di situ ada haters. Dan inilah yang mengganggu komunitas suatu fandom, yaitu saat fans dan hater saling serang dan yang paling parah apabila fans dan hater mulai menyerang menyangkut personal, apakah itu gender seseorang, etnis seseorang, fisik seseorang dan lain-lain. Saling serang yang saya maksud disini tentu bukan melalui tatap muka langsung, tapi melalui komunitas di internet, seperti blog, message board atau forum. Jujur bagi saya pribadi rasanya menyebalkan melihat hal ini dan ada kalanya para fangirls sangat irrasional dan membuat saya geleng-geleng kepala karena memuja dan membenci suatu karakter fiksi seolah karakter tersebut nyata dan melakukan sesuatu hal yang buruk pada mereka secara personal. Saya akui saat saya membaca buku atau menonton TV terkadang ada tokoh yang tidak saya suka, tapi rasanya saya cenderung mengabaikannya bila saya tidak suka tokoh tersebut alih-alih berkumandang di internet dan mengetik "I hate xxx".

Sama halnya dengan fans para idola, kadang ada fans yang menganggap idolanya super sempurna atau seperti Tuhan sampai tidak boleh  dikritik sama sekali dan menyerang siapa saja yang mengkritik(bukan menghina lho) idola mereka. Sejujurnya fans macam ini hanya akan membuat idolanya tidak disukai oleh mereka yang netral atau non-fans karena fansnya menyebalkan, sungguh sangat disayangkan. 

Masih bingung dengan inti dari postingan saya? intinya gampang, yaitu tentang respek dan toleransi, dan ini tidak melulu menyangkut masalah idola dan shipping karakter tapi juga perbedaan pendapat. Pernah ada salah satu teman di blogger yang bilang, seseorang menghapus namanya dalam friend list karena berselisih pendapat. Padahal menurut saya yang namanya pendapat atau opini itu sifatnya subyektif, yang berarti bukanlah fakta atau kebenaran, bila kita merasa suatu opini itu salah, maka mulailah dengan suatu argumen yang relevan untuk perdebatan. Mengapa saya bilang argumen yang relevan? karena ada kalanya perdebatan jadi melenceng keluar topik dan berbuntut panjang menyangkut masalah pribadi seperti yang sudah saya sebutkan di atas.

Sama halnya dengan shipping karakter, apabila saya tidak suka dengan shipping  suatu karakter, itu wajar saja mengingat selera dan pendapat tiap orang berbeda (I have strong likes & dislikes) tapi selalu ada ruang untuk respek dan toleransi. Bahkan apabila shipping karakter saya bukanlah canon, tapi bukan berarti saya akan berhenti menshipping karakter saya atau menyerang shipping karakter lain karena tidak puas. Bila kita sudah yakin dan suka dengan apa yang kita lakukan maka teruskan. Kalau perlu kita jadi lebih produktif dan kreatif dengan membuat karakter original kita berdasarkan karakter shipping kita dan sudah banyak karya yang sukses dan awalnya terlahir dari fanfic, contoh paling nyata dan jelas adalah Fifty Shades of Grey yang awalnya adalah sebuah fanfic Twilight. Dan hanya sekedar pengakuan saya, saat ini saya sedang mencoba menulis plot sebuah cerita yang ide awalnya adalah dari sebuah games, dan inspirasi sebagian karakter saya pun berasal karakter games.

O ya sedikit tambahan, kali ini balik mengenai fangirl/fanboy yang menyangkut idola, kadang ada fans yang saking tergila-gila dalam memuja idolanya, sampai bisa berubah menjadi haters hanya karena idolanya ketahuan punya kekasih atau menikah, saya terkadang tidak mengerti mengapa mereka bisa seperti itu mengingat mereka bahkan tidak mengenal idola mereka secara langsung. Dan ingatlah idola juga adalah manusia, mereka juga punya kehidupan pribadi. Fans yang baik akan selalu mendukung idolanya dalam keadaan apapun termasuk pilihan hidup mereka, apakah itu cinta atau karier.

Sabtu, 15 Desember 2012

Pecandu Games

Bukan cuma judi, narkoba dan miras saja yang bisa menyebabkan kecanduan pada seseorang. Games pun bisa, dan saya akan mengakui kalau saya pernah kencanduan games, atau lebih tepatnya kecanduan main games. Benar lho, kalau saya udah stick (lengket) sama suatu games, saya bisa tidak berhenti main sebelum games itu :

1. Tamat.
2. Saya merasa bosan.
Kecanduan games mungkin tidak seberbahaya (bahasa apa ini) kecanduan narkoba atau miras atau judi, tapi tetap saja tidak baik untuk kesehatan, karena seperti yang kalian sudah pada tau, terlalu lama duduk tidak baik untuk kesehatan tubuh dan  terlalu lama menatap layar monitor (TV atau komputer) juga tidak baik untuk mata, itu hanya dari segi kesehatan, segi lain adalah waktu, banyak waktu yang bisa dilakukan untuk kegiatan lain daripada bermain games seperti membaca buku-buku yang sudah dibeli atau menulis blog (seperti yang sedang saya lakukan)
Yah, sebenarnya main games itu sendiri sejenis kegiatan yang biasa dilakukan orang untuk bersenang-senang di waktu luang mereka. Main games bagi saya adalah suatu pengalihan terbaik yang biasa saya lakukan saat merasa suntuk atau ada masalah yang terus mengganggu dipikiran, jadi bagi beberapa orang ada kalanya mereka mengalihkan kesuntukan mereka dengan minum atau merokok, maka saya dengan main games.
Bahkan bagi saya sendiri, main games kadang bisa memberikan suatu inspirasi. Kalian tau sudah sejak lama saya selalu ingin menjadi penulis. Saya suka membaca dan saat membaca kita berimajinasi, dan sering imajinasi saya membentuk imajinasi lain (menginspirasi bukan meniru lho) dan membuat saya ingin membuat cerita sendiri. Misal saya sedang main Resident Evil, tiba-tiba saja saya ingin membuat cerita dengan tema penyebaran wabah penyakit gawat yang membuat penduduk yang terinfeksi menjadi vampire atau manusia serigala atau mutant dengan alur cerita yang berbeda (BTW saya penakut tidak pernah bermain RE, tapi saya suka melihat adik saya saat bermain games itu, hehehe ). Saya tidak tau apakah saya bisa menulis dengan baik atau tidak, tapi saya rasa selama saya tidak pernah mencoba, saya tidak akan tau.
Ngomong-ngomong saya bukan gamer, saya suka bermain games tapi saya bukan gamer, mengingat hanya ada 2 genre game yang saya suka dan nyaman mainkan. Yaitu RPG (Role Playing Game) dan Simulation, itupun tidak pintar-pintar banget mainnya. Umumnya RPG akan berhenti saya mainkan apabila game tersebut berhasil saya tamatkan atau mungkin saya gagal terus melawan boss nya, hingga akhirnya capek dan memutuskan untuk stop sedangkan game simulasi, biasanya macam The Sims & Harvest Moon, tidak ada tamat yang jelas untuk games jenis ini, umumnya orang akan berhenti bermain saat sudah merasa bosan dan begitupun dengan saya.

Balik ke masalah kecanduan games, bagaimanapun juga, bermain games boleh tapi jangan biarkan games mengambil alih fokus hidup kita atau mengacak-acak kegiatan kita (and this also advise for myself). Kadang saya berpikir, kalau saya ada kesempatan saya ingin terlibat dalam konsep membuat suatu games. Mungkin membuat storyline suatu games (back to my passion of writing).

UNREQUITED LOVE (Kasih Tak Sampai)

Ada banyak tema  dalam cerita cinta, ada tema cinta segitiga (triangle love) yaitu hubungan cinta romantis diantara 3 orang, misal 2 orang pria memperebutkan seorang wanita atau 2 orang wanita jatuh cinta pada pria yang sama. Lalu ada tema cinta terlarang (forbidden love), contohnya  perselingkuhan, misal seorang wanita jatuh cinta pada pria yang sudah menikah dan sebaliknya, atau bisa juga hubungan cinta antar saudara (incest), lalu ada tema star crossed lovers,  kalau di Indonesia-kan hubungan cinta antara 2 mahluk yang saling betentangan (gampangnya begitu, hehehe), jadi ada 2 orang yang saling mencintai tapi hubungan cinta mereka tidak direstui oleh lingkungan sekeliling mereka. Kadang tema star-crossed lovers  bisa dijadikan satu dengan forbidden love, walaupun star-crossed lovers tidak selalu forbidden. Contoh cerita star crossed-lovers paling terkenal adalah Romeo dan Juliet, tapi tema macam cowok populer jatuh cinta dengan gadis gendut, atau cewek cheer leader yang pacaran dengan cowok nerd juga bisa, atau tema Cinderella story (hubungan beda status social) juga bisa masuk tema star crossed-lover seperti 2 karakter Titanic yaitu Jack Dawson dan Rose atau sekarang yang lagi popular star crossed-lovers antar ras / kelompok / kepentingan yang saling bertikai, macam Buffy the vampire slayers dengan si vampire tampan Angel atau kisah seorang jendral yang sedang berperang tapi jatuh cinta pada putri dari musuhnya, lalu contoh lain lagi kisah cinta Pocahontas dan John Smith juga termasuk star crossed-lovers.

Lalu ada juga LOVE-HATE RELATIONSHIP, kalau ini tidak selalu mengacu pada hubungan romantis. Tema LOVE-HATE RELATIONSHIP ditandai dengan banyaknya emosi dalam suatu hubungan, marah, rindu, peduli, benci, curiga dll salah satu cerita LOVE-HATE RELATIONSHIP yang paling popular mungkin dari komik Jepang Hana Yori Dango yang kisahnya sudah banyak diadaptasi berbagai negara, walaupun kalau berdasarkan Wikipedia, LOVE-HATE RELATIONSHIP tidak selalu harus menyangkut urusan romantis. Terus ada juga tema UNREQUITED LOVE, istilah Indonesianya adalah kasih tak sampai atau cinta bertepuk sebelah tangan. Setelah saya telusuri ternyata UNREQUITED LOVE adalah tema cinta yang paling sering terjadi dalam kehidupan nyata.

Selama ini saya selalu menganggap tema cerita cinta yang paling seru adalah STAR CROSSED-LOVER dan LOVE and HATE RELATIONSHIP,  karena tema cinta itu selalu mengaduk-aduk emosi, tapi ternyata UNREQUITED LOVE adalah kisah cinta yang paling sedih dan tragis. STAR CROSSED-LOVERS mungkin tidak selalu berakhir bahagia, tapi sekiranya dua orang tersebut saling mencintai satu sama lain meskipun harus melalui banyak kesulitan, sedangkan kasih tak sampai tidak selalu seperti itu, seringnya kasus cinta bertepuk sebelah tangan banyak yang berawal dari persahabatan atau idola.

Unrequited love sangat populer dalam beberapa tema macam film, lagu, dan literature Untuk tema literature, lagu-lagu macan Creep (Radiohead), You’re Beautiful (James Blunt), Always (Bon Jovi) mengambil tema unrequited love,  beberapa karya klasik macam THE HUNCHBACK OF NOTRE DAME karya Victor Hugo dimana si bungkuk Quasimodo mencintai Esmeralda tapi Esmeralda mencintai pria lain hingga akhirnya Esmeralda meningggal dan Quasimodo tetap setia mendampingi hingga ia mati kelaparan adalah salah satu tema unrequited love  yang berakhir sedih dan tragis. Untuk karya literature popular, The Prince’s Tale, salah satu bab dalam buku terakhir Harry Potter menurut saya adalah bab terbaik dalam seri ke-7 Harry Potter. Cerita kasih tak sampai dimana berawal dari persahabatan anak laki-laki (Severus Snape) dan anak perempuan (Lily), lalu ketika mereka tumbuh dewasa dan berselisih jalan, sang wanita jatuh cinta dengan pemuda lain, namun Severus tetap mencintai hingga akhir hayatnya, saya tidak akan menceritakannya karena nantinya yang ada akan membahas Harry Potter, tapi bab itu istimewa karena saat membacanya terasa indah, sedih dan tragis menjadi satu. Cinta itu indah, tapi terasa sedih saat tidak berbalas dan begitu tragis saat seseorang tetap mencintai hingga akhir hayatnya walaupun dia tidak dicintai balik.