Selasa, 29 Agustus 2017

My First Solo Trip

Sudah sejak lama sekali gue ingin menjajal solo traveling. Benarnya sudah sangat telat di umur gue yang udah 1/3 abad baru melakukan solo trip (karena idealnya menurut gue, memulai solo trip itu di umur twenty something). Tapi gpp lah, better late than never. Salah satu alasan gue telat melakukan solo trip karena keluarga gue nggak pernah memberi izin untuk melakukan solo trip ke gue dengan alasan "GUE CEWEK". Alasan yang sangat diskriminatif dan selalu membuat gue geleng-geleng kepala. Jadi gue terpaksa berbohong (walau gue sangat tidak nyaman dengan berbohong), tapi ada kalanya kita harus sedikit nekad kalau keinginan kita ingin tercapai. Jadi gue terpaksa berbohong dengan bilang gue pergi sama teman gue si Y (yah terpaksa gue bawa-bawa nama dia demi izin solo trip gue). 

Jadi ceritanya, sudah sejak setahun lalu gue memasukkan solo trip dalam wish list gue. Selain karena penasaran, gue selalu merasa nggak pernah puas kalau jalan-jalan bareng keluarga. Banyak tempat yang gue mau pergi tapi nggak bisa karena beberapa kendala kalau pergi sama keluarga. Jadi kebebasan adalah salah satu alasan utama gue untuk melakukan solo trip. Gue bisa bebas pergi kemana saja dan berlama-lama di suatu tempat tanpa ada yang mengeluh karena merasa bosan atau minta cepat-cepat (ini gue ngomongin nyokap sih).